21 Des 2010

ANTARA PROGRAM DAN “SEBUAH TEMPAT”

 

DSC00328

Akhirnya saya kalah, tanatangan menulis 30 hari yang mengharuskan saya menulis setiap harinya selama 30 hari tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Sudah 3 hari ini, kami tim pengajar muda Tulang Bawang Barat berkumpul di Bandar lampung. Senang rasanya menghasbiskan waktu bersama mereka.

Beberapa waktu terlewati secara berkualitas sementara kebanyakan siswa waktu lainnya dihabiskan dengan belanja kebutuhan-kebutuhan mengajar, jajan makanan yang kekota-kotaan, vaksin hepatitis atau sekedar ngobrol-ngobrtol ringan.

Yang ingin saya tuliuskan disini adalah mengenai waktu berkualitas yang kami lewati, walau Cuma beberapa jam saja dari kebanyakan waktu yang kami lalui namun menghasilkan beberapa hal yang harus kami kerjakan selama dua minggu liburan ini.

Dua minggu liburan ini kami akan mengerjakan banyak hal terkait dengan program selama sisa sepuluh bulan kedepan, kami tidak ingin kehilangan moment berharga berada disini. Jadi persiapan program-program pembelajaran masyarakat dan ekstrakulikuler yang akan kami lakukan bersama harus kami rencanakan secara matang dalam liburan ini. Awal januari kami semua akan memulai aktivitas kami sebagai guru di semester yang baru dan kami berharap di hari mulainya semester baru itu, kami sudah mem-fix-kan semua yang berhubungan dengan program, penjadwalan dan semua yang akan kita lakukan di 10 bulan kedepan.

Sebenarnya banyak sekali ide untuk program pendidikan yang muncul dari masing-masing kepala para pengajar muda, namun beberapa ide belum matang sehingga masih butuh waktu untuk mengemasnya menjadi program yang bermanfaat serta menarik. Beberapa ide sudah bisa diterima untuk dilaksanakan menjadi sebuah program kerja bersama dan sisanya harus digodok lagi.

Ide yang mendesak akan kami lakukan adalah terkait dengan program olimpiade Kuark. Olimpiade bidang sains yang waktunya pelaksanaan nya sudah mepet sekali. Setidaknya sekolah dimana kami mengajar ingin berpartisipasi dalam ajang ini, berharap kami bisa menemukan anak-anak luar biasa dibidang sains. Terlebih-lebih kita bisa mengusahakan olimpiade ini bisa diselenggarakan di kabupaten kami, kabupaten tulang Bawang barat, hal ini akan meningkatkan antusias para sekolah dasar yang ada untuk mempersiapkan murid-muridnya.

Sementara saya mengeluarkan sebuah ide untuk memberikan pendidikan tambahan diluar mata pelajaran kepada siswa-siswi SMA di 2 kecamatan yang kami tinggali. Bentuk kegiatannya semacam training yang berkelanjutan, dilaksanakan sebanyak 9 kali pertemuan, mencakup materi-materi keremajaan dan pendidikan tinggi yang akan mereka hadapi. Memang kebanyakan anak-anak muda disini, setelah lulus SMA kurang termotivasi untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan juga kurangnya penguasaan pengetahuan-pengetahuan yang seharusnya mereka ketahui.

Hal-hal lain yang menjadi perbincangan selama kami berkumpul adalah besarnya keinginan kami untuk bisa memberikan pengajaran ke “sebuah tempat” (rahasia red) yang terpencil dan sedikit terisolir. Semoga anda bisa membedakan istilah terpencil dan terisolir.. (kata bapak tebe: terpencil adalah ukurannya jarak yang jauh, sementara terisolir saya artikan tempat yang akses jalan menuju kesana sangat sulit)

“sebuah tempat” itu menjadi tempat yang sangat ingin kami kunjungi, tempat impian untuk memberikan pengajaran, memberikan inspirasi. Sebenarnya kami ingin membuktikan kebenaran sebuah tulisan di media massa bahwa tempat itu sudah tidak memiliki guru, konon setiap guru yang bertugas disana sudah tidak betah mengajar. Hm... kami sangat ingin ke tempat itu, setidaknya memberikan hal-hal baru yang belum pernah mereka dapatkan.

Semoga apa yang kami lakukan saat ini dan 10 bulan kedepannya menjadi sebuah keberkahan untuk orang-orang yang selama ini mendoakan kami dan untuk kami semua.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar