16 Sep 2010

Antara Gravitasi, Kembali dan Harapan

Pernah tidak kalian berpikir ketika ada seseorang menembakan peluru ke atas langit, apakah peluru itu akan kembali ke tanah (bumi)??? kalo jatuh lagi ke bumi di mana peluru itu jatuh..

logikanya jika peluru ditembakan lurus atau paling tidak miring sedikit nanti pas jatuh lagi tidak akan jatuh jauh dari dimana peluru itu ditembakkan. Gaya gravitasi… ya gaya gravitasi, penemunya itu adalah Om Issac Newton, jauh sebelum kita dilahirkan, kalian sudah mengenal gaya gravitasi bukan? jadi sekiranya pun peluru itu terbang jauh membelah angkasa pasti akan kembali ke bumi nantinya. seingat saya 9,8 m/s2 nilai dari percepatan gravitasi itu.

Saya ingin mengilustrasikan gravitasi pada kehidupan saya sendiri, kehidupan yang akan saya jalani. Akhir-akhir ini saya tersadar bahwa Indonesia dunia ini sangat luas. Banyak sekali tempat-tempat yang belum saya kunjungi dengan keberagaman yang sangat unik. tiba-tiba saya sangat tertarik untuk menjadi peluru yang bisa pergi jauh, pergi sejauh-jauhnya, menembus awan, mendatangi tempat yang belum saya singgahi. entah alasan apa yang bisa saya berikan, tidak ada. Hanya ingin saja.

Sama seperti gaya gravitasi tadi, bisa kembali ke tempat asalnya, bumi, akupun demikian. Pergi dengan harapan bisa kembali. Kembali membawa kebahagian yang sebelumnya belum bisa dirasakan dimanapun. Tapi sebelum kembali aku ingin sekali menikmati hidup ini dengan hal-hal yang bisa berguna bagi orang lain, bukankah sebaik-baiknya orang itu adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain??
jadi ijinkan sejenak aku menjadi peluru yang ingin menikmati hidup, tenang saja selama masih ada gravitasi aku akan kembali.

*for my Quinsha: aku akan kembali karena cinta.

gambar: http://yainal.web.id/wp-content/uploads/2008/05/donterase_l1.jpg

1 komentar:

  1. selama masih ada gravitasi pula..
    aku akan menunggu peluru itu kembali...

    dengan duduk manis semanis seorang putri yg setia karna itulah arti seorang quinsha..

    BalasHapus