14 Des 2010

TEMPAT GUNUNG BERJUMPA REMBULAN

TEMPAT GUNUNG BERJUMPA REMBULAN

Di Sebuah Kerajaan Adil-Makmur hiduplah seorang raja beserta rakyatnya yang sejahtera. Nama raja itu adalah Paduka-Raja-Bijaksana, dia adalah seorang raja yang sangat sayang kepada keluarga dan rakyatnya. Di Istana kerajaan Paduka-Raja-Bijaksana ditemani oleh Permaisuri-Cantik-Jelita dan sudah mendapatkan seorang putri yang tidak kalah cantiknya dengan ibunya, namanya Putri-Indah-Berseri. Rakyat kerajaan beserta anggota istana hidup damai dengan apa yang mereka miliki. Kerajaan ini terletak tepat di kaki Gunung-Nirbuah. Gunung yang elok dan lebat dengan pepohonan yang subur.

Pada suatu hari, Paduka-Raja-Bijaksana jatuh sakit. Sakitnya sangat aneh bahkan pegawai kerajaan yang biasa mengurusi kesehatan kerajaan sudah menyerah untuk bisa menyembuhkan. Paduka-Raja-Bijaksana pun memnaggil semua anggota Istana kerajaan untuk berkumpul. Dia berpesan kepada Putri-Indah-Berseri untuk segera menikah agar kelak ia mendapatkan menantu yang nanti bisa meneruskan kerajaan yang ia cintai ini setelah ia meninggal. Paduka-Raja-Bijaksana menginginkan Putri-Indah-berseri menikah dengan keturunan yang terpandang baik dari kerajaan ini maupun kerajaan lain di negeri ini.

Di luar sepengetahuan sang paduka-Raja-Bijaksana padahal Putri-Indah-berseri sudah menjalin hubungan dengan seorang pemuda biasa, bernama Pria-Gagah-Perkasa, pemuda ini adalah anak petani nampun memiliki wajah tampan dan berperilaku baik sehingga Putri-Indah-berseri tertarik.

Hari-hari berikutnya sakit yang dialami Paduka-Raja-Bijaksana semakin parah. Maka ia pun segera memaksa Putri-Indah-Berseri untuk menikah dengan pemuda pilihannya, karena Putri-Indah-Berseri tak kunjung berani memperkenalkan Pria-Gagah-Perkasa kepada ayahnya. Karena pasti Pria-Gagah-Perkasa tidak akan diperbolehkan menikah dengan anaknya, Pria-Gagah-Perkasa hanyalah anak petani biasa yang tidak berhak menjadi anggota istana kerajaan. Pemuda pilihan ayahnya adalah putra bungsu dari Kerajaan-Sejahtera-Sentosa, Kerajaan yang memiliki hubungan dekat dengan kerajaan yang ia pimpin, terletak di balik Gunung-Nirbuah.

Tapi akhirnya Putri-Indah-Berseri berani menyampaikan penolakan keinginan ayahnya dengan tegas, dia tidak suka dengan pemuda pilihan itu, dan sudah terlanjur jatuh cinta kepada Pria-Gagah-Perkasa. Setelah mendengar alasan anaknya yang ingin menikah dengan rakyat biasa, sang Paduka-Raja-Bijaksana geram dan membenci anak semata wayangnya.

Di tengah pergolakan batinnya, tanpa sepengetahuan Paduka-Raja-Bijaksana, Putri-Indah-berseri memutuskan untuk pergi dari istana kerajaan bersama Pria-Gagah-Perkasa, pemuda yang ia cintai. Ditengah lemahnya fisik sang Paduka-Raja-Bijaksana ia bertambah membenci dan sangat jengkel terhadap anaknya setelah mengetahui ia kabur bersama Pria-Gagah-Perkasa. Ia hampir mengehembuskan nafas terakhirnya, namun karena geram hatinya dengan kelakuan anaknya yang tidak mau menuruti kemauan orang tuanya sendiri. Ia kemudian mengutuk putrinya jika ia benar pergi sedang bersama Pria-Gagah-Perkasa. Sang Paduka-Raja-Bijaksana mengutuk putrinya menjadi Ikan Mas Koki. Kutukan itu berlaku jika anaknya tidak kembali kekerajaan sampai Paduka-Raja-Bijaksana meninggal nanti.

Walaupun Putri-Indah-Berseri sudah mengetahui kutukan itu, ia tetap pada pendiriannya. Ia pergi dan hidup bersama Pria-Gagah-Perkasa di tepi Danau-Jernih yang terletak di puncak Gunung Nirbuah. Pria-Gagah-Perkasa membangun sebuah gubuk kecil yang cukup untuk mereka berdua. Seiring waktu berjalan Putri-Indah-berseri tidak pernah memberitahukan kepada Pria-Gagah-Perkasa perihal kutukan tersebut.

Hari itu telah datang, akhirnya Paduka-Raja-Bijaksana menghembuskan nafas terakhirnya. Seketika itu pula Putri-Indah-Berseri berubah menjadi ikan mas koki. Kutukan itu benar-benar terjadi, kutukan untuk seorang anak yang tidak patuh terhadap perintah orangtuanya. Putri-Indah-Berseri yang menjelma menjadi ikan mas koki hidup di Danau-Jernih dekat gubuk di mana ia tinggal. Namun Pria-Gagah-Perkasa tidak tahu, ia mencari Putri-Indah-Berseri kalang kabut seharian penuh. Setelah berhari-hari pencariannya tidak menemukan hasil, ia tidak putus asa, ia amat mencintai Putri-Indah-Berseri.

Tahun demi tahun terlewati, Kerajaan-Adil-Makmur akhirnya dipimpin oleh Baginda-Raja-Baik-Hati, ia adalah Adik Paduka-Raja-Bijksana. Kerajaan itu tetap sama, rakyatnya masih hidup damai dan tenteram. Namun di sisi lain, Putri-Indah-Berseri yang telah menjelma menjadi Ikan-Mas-Koki belum berhasil memberikan petunjuk kepada Pria-Gagah-Perkasa bahwa ia telah dikutuk dan berubah bentuk. Padahal ia selalu berenang-renang di Danau-Jernih di sekitar gubuk yang ditinggali Pria-Gagah-Perkasa.

Puluhan tahun terlewati, Pria-Gagah-Perkasa telah bertambah tua dan berubah menjadi seorang kakek yang rambutnya sudah memutih, jalannya pun tak setegak dulu. Semua yang ada pada dirinya telah berubah kecuali satu hal, yaitu cintanya pada Putri-Indah-Berseri sampai detik ini. Ia pun tak berhenti mencari wanita yang ia cintai. Di suatu sore, ia termenung di pinggir danau sambil memakan Buah-Naga, buah yang hanya tumbuh di atas Gunung-Nirbuah, Buah-Naga berwarna merah dan badan buahnya bersisik menyerupai Naga. Ia teringat bahwa Putri-Indah-Berseri sangat menyukai buah ini. Di tengah perenungannya ia melihat seekor Ikan-Mas-Koki menyibakan air danau tepat di depan matanya. Ia terkaget-kaget, baru sadar ternyata di Danau-Jernih yang telah menemaninya selama puluhan tahun ada juga seeokor Ikan-Mas-Koki yang menarik. Tanpa sadar ia melempar secuil buah naga kepada Ikan-Mas-Koki itu. Tidak perlu waktu lama, Buah-Naga sudah habis dilahap Ikan-Mas-Koki yang memang adalah Putri-Indah-berseri yang telah dikutuk. Kemudian ia melemparkan lagi secuil demi secuil BuahNaga ditangannya sampai habis.

Seiring bertambah tua Pria-Gagah-Perkasa, ada yang aneh dalam tubuh kakek tua ini. Entahlah, mungkin juga ini bagian dari kutukan yang diucapkan oleh sang Paduka-Raja-Bijaksana. Penglihatannya menjadi rusak, ia tak bisa melihat di siang hari. Cahaya matahari telah membakar matanya, hanya dalam terang rembulan penglihatan kakek Pria-gagah-Perkasa akan bekerja normal. Ia akhirnya tak pernak keluar pada siang hari, ia hanya keluar pada malam hari ketika rembulan menampakan dirinya ditengah bintang yang bersinar lainnya.

Beberapa rakyat kerajaan yang sekarang sudah bertambah banyak satu persatu mulai menjamah Gunung-Nirbuah, mereka pun mendirikan rumah-rumah di sepanjang kaki gunung hingga puncaknya Gunung-Nirbuah, hidup berdampingan bersama kakek itu, Pria-Gagah-Perkasa. Beberapa rakyat yang tinggal bersama Pria-Gagah-Perkasa lebih sering memanggilnya Kakek-Rembulan, karena kebiasaannya berjalan di bawah sinar rembulan yang terang dan tak pernah menunjukan dirinya saat matahari terik bersinar.

Jika malam datang ditemani rembulan maka kakek-Rembulan punya kebiasaan baru, ia akan keluar rumah, mencari Buah Naga kemudian duduk di tepi Danau-Jernih dan melemparkan secuil demi secuil Buah-Naga yang langsung dilahap oleh Ikan-Mas-Koki, ikan kesayangannya saat ini yang sebenarnya adalah Putri-Indah-Berseri. Dengan begitu kerinduan pada Putri-Indah-Berseri sedikit terobati. Disinilah tempatnya, tempat gunung bertemu rembulan.

*TEPAT 900 KATA.

Rusdi Saleh.

14 Des 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar